Novel Charlie Wade Bab 16
Sabrina menyilangkan tangan di depan dadanya dan bicara dengan nada sombong, "Benar, aku mengejekmu, memang kenapa ? Kamu tidak sanggup dikritik, kamu kan pecundang?"
"Semua orang di kampus tahu, kamu menikahi Claire setelah lulus! Seorang pecundang yang tidak mampu membeli makanan yang layak dan tidak punya pekerjaan setelah lulus! Berani-beraninya kamu datang ke sini dan meminta bantuanku, hah pecundang? Kamu kira kamu siapa?"
Amarah perlahan mulai membakar Charlie.
Seseorang tidak akan menyerang, kalau tidak diserang terlebih dahulu. Kali ini Sabrina sudah keterlaluan.
Di saat yang sama, dia menerima pesan singkat dari Stephen. "Tuan Muda, keluarga Wade pemilik hotel dan resort Shangri-la. Shangri-la di Aurous Hill hanyalah salah satu dari yang kita miliki di seluruh dunia."
Mata Charlie terbelalak dengan takjub!
Apakah baru saja Stephen bilang keluarga Wade pemilik Shangri-La?
Charlie merespon dengan cepat, "Kamu tidak berbohong kan?"
"Tentu saja tidak, yang bertugas di sana adalah Isaac Cameron, nomor teleponnya adalah 155…, hubungi dia dan dia akan menyelesaikan semua urusan untuk Anda."
"Baiklah."
Sabrina tampak sedikit kesal dengan tingkah laku Charlie, karena Charlie menatap teleponnya dan menulis pesan saat dia sedang mengejeknya.
Dia merasa seolah sedang menyiksa seekor anjing dan tentu ia ingin mendengar suara anjing itu menyalak.
Di luar dugaan, Charlie hanya terdiam.
Dalam kasus ini membuktikan bahwa Charlie tidak ada perubahan. Charlie sudah menjadi pencundang saat masih kuliah, dan dia tetaplah pecundang yang tidak akan melakukan apa-apa setelah dihina.
Oleh karena itu, Sabrina semakin sombong dan mencibir, "Hei, Tuan Ketua Kelas, kamu sangat kuat menghadapi hinaan!"
"Oh iya, aku dengar kamu dan Claire tidak tidur bersama walaupun sudah menikah selama 3 tahun. Apakah Claire itu istri orang dan kamu hanyalah selingkuhannya? Hahaha!"
Charlie mengerutkan keningnya menahan marah.
"Bukan hanya menghinaku, kamu juga menghina istriku. Sabrina Lee, kamu menggali kuburanmu sendiri!"
Dengan penuh amarah, ia menelepon Isaav Cameron. Ia menatap Sabrina dan bicara dengan nada datar sambil menunggu teleponnya diangkat. "Aku akan bertanya kepada petugas yang merekrut pegawai Shangri- La, bahkan orang dengan mulut sepertimu bisa diterima bekerja di sini!"
"Apa? Berani sekali kamu mengancamku? Kamu pantas dihajar!" Sabrina geram dan memerintahkan penjaga di sampingnya, "Dia mencari masalah, usir dia!"
Di saat itu, teleponnya diangkat.
"Halo, siapa ini?"
Suara pria yang berwibawa terdengar dari ujung telepon.
Charlie berbicara dengan dingin, "Apakah kamu Isaac Cameron? Aku Charlie Wade. Aku berdiri di pintu masuk Shangri-La, aku beri kamu 1 menit untuk ke sini atau kamu keluar dari Shangri-La!"
Setelah mendengar itu, pria itu mendadak panik dan gagap, "Tuan Muda? Anda sekarang ada di Shangri-La?"
"Lima puluh detik!"
Pria itu berteriak di telepon dan berbicara dengan panik, "Tolong tunggu sebentar, saya akan segera ke sana!"
Sabrina menyeringai saat ia mendengar pembicaraan Charlie, dan mengejeknya, "Charlie, aku tidak tahu jika kamu pintar berbohong! Apa kamu tahu siapa Tuan Isaac Cameron? Bahkan, anggota terhormat dari Shangri-La tidak berani bertindak arogan di depan Tuan Cameron! Kamu pikir kamu bisa membohongiku dengan berpura-pura bicara seperti itu?"
Charlie menatapnya dan berkata "Kamu akan tahu dalam 30 detik, apakah aku membohongimu!"
Sabrina bicara sambil mengejek, "Baiklah, Ketua Kelas tersayang! Aku akan menunggu 30 detik! Tidak, 3 menit saja. Jika Tuan Cameron tidak datang dalam 3 menit. Aku akan menyuruh penjaga merobek mulutmu, dasar pecundang! Hahahaha! Ini sangat lucu!"
Dua puluh detik kemudian, pria paruh baya dengan setelan rapi berlari ke arah mereka dengan panik.
Dia adalah orang yang bekerja untuk keluarga Wade dan ia berkedudukan tinggi dalam masyarakat.
Sejak dia ditunjuk menjadi Manajer Umum Shangri-La di Aurous Hill. Ia menjadi salah satu tokoh yang dihormati di kota ini. Kapan terakhir kali dia merasa gelisah dan panik?
Tapi, paniknya kali ini dapat dimengerti. Dia tidak pernah membayangkan Tuan Muda dari keluarga Wade akan muncul di Shangri-La, hotel yang berada di bawah manajemennya.
Sabrina berniat ingin terus mengejek Charlie, tetapi tiba tiba dia melihat penjaga tampak pucat dan takut saat mereka melihat siapa yang ada di belakang Sabrina.
Lalu, Sabrina mengamati tatapan terkejut para penjaga dan ia berbalik, saat dia melihat kedatangan Tuan Cameron, matanya terbelalak seperti tersambar petir.
Lau, ia berbalik ke arah Charlie. Matanya penuh dengan ketakutan, "Bagaimana mungkin..."
"Siapa Tuan Charlie Wade?"
Suara Isaac terdengar bergetar dalam ketakutan dan ketidak-percayaan.
Semua orang menatapnya dengan terperangah. Pria yang mudah menggetarkan Aurous Hill hanya dengan menginjakkan kakinya saja menjadi sangat ketakutan, hingga suaranya pun berubah!
Charlie berkata lantang, "Aku!"
Isaac segera berlari dan membungkuk. "Tuan..."
Charlie segera menyela, "Tuan Cameron, ada beberapa hal yang tidak boleh diucapkan di depan umum…"
Isaac langsung bergetar saat mendengar kalimat itu.
‘Ya, Tuhan! Aku sungguh sangat bodoh! Identitas Tuan muda sangat rahasia, dan aku hampir saja memanggilnya! Jika aku menyinggungnya, maka nasibku akan berakhir!’
Secepatnya ia mengganti panggilannya tapi tetap dengan nada hormat, "Tuan Wade, selamat datang di Shangri-La, tolong ikuti saya ke kantor untuk berdiskusi selanjutnya."
Sabrina tiba-tiba sangat terkejut. Dia tidak dapat menerima kenyataan yang terjadi di depannya.
Siapa Charlie Wade sebenarnya? Apa latar belakangnya? Bagaimana dia bisa membuat bos besar membungkuk seperti orang rendahan?
Charlie tidak akan sakit hati karena ejekannya, bukankah begitu?